Nairobi - Forum Augmented General Meeting ID4Africa 2023 telah sampailah pada hari ketiga, Rabu (25/5/2023). Di hari ke-3 forum yang membicarakan peran penting Digital ID di Benua Afrika itu mengusung tema berbeda, yakni "Building People-Centric, Demand-Driven Digital Public Infrastructure to Transform Public & Private Sector Services".
Dalam forum yang dihadiri lebih dari 2.000 peserta delegasi 48 negara, Direktur Integrasi Data Kependudukan Nasional Ditjen Dukcapil Kemendagri, AS Tavipiyono tampil sebagai salah satu panelis yang dimoderatori Senior Economist Julia Clark, dan Digital Development Specialist Bank Dunia, Marie Eichholtzer.
Pada kesempatan tersebut, Tavipiyono menyampaikan pengalaman Indonesia dalam peningkatan pemanfaatan data kependudukan Dukcapil. "Saat ini data Dukcapil telah dimanfaatkan oleh 5.894 lembaga pengguna, dan lebih dari 11,5 miliar kali data kependudukan telah diakses oleh lembaga pengguna untuk verifikasi dan validasi identitas seseorang," ungkap Tavip.
Direktur IDKN Tavipiyono menegaskan, sangat penting untuk terus berupaya meningkatkan kepercayaan terhadap institusi dan pelayanan Dukcapil. "Selain itu Dukcapil bekerja untuk memastikan data kependudukan yang akurat dan terkini, memperkuat keamanan data, serta senantiasa meningkatkan Service Level Agreement untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik untuk lembaga pengguna," paparnya menjelaskan di hadapan forum.
Selain itu, Tavip juga menegaskan pentingnya berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti institusi pemerintah lainnya, kalangan industri, asosiasi, dan media untuk membantu mendorong pemanfaatan data kependudukan dalam ekosistem masing-masing.
Panelis lainnya adalah CEO Technology Service Providers of Kenya (TESPOK), Fiona Asonga; Senior Program Manager Namati, Mustafa Mahmoud; General Manager Grants Operations, South Africa Social Security Agency (SASSA), Fanie Sethokga; Head Digital ID Tony Blair Institute, Yiannis Theodorou; dan Co-Chair and Ex Chief Architect of Aadhaar, Dr. Pramod Varma.
Setelah paparan, terdapat sesi diskusi dan tanggapan dari 30 orang penanggap dari perwakilan negara-negara Afrika, lembaga internasional dan perusahaan multinasional yang bergerak di bidang teknologi informasi. Dukcapil***
Komentar
Komentar di nonaktifkan.