Tambolaka - Layanan administrasi kependudukan tidak boleh berhenti di zona nyaman atau sekadar "menunggu bola" di kantor Dinas Dukcapil. Sejak tahun 2014, Kementerian Dalam Negeri mewajibkan Dinas Dukcapil provinsi dan kabupaten/kota menghampiri penduduk atau jemput bola untuk melayani keperluan administrasi kependudukan. Apalagi menjelang Hari-H pencoblosan Pemilu pada 14 Februari 2024.
Dengan semangat inilah, Tim Jemput Bola (Jebol) Layanan Adminduk Daerah 3T Ditjen Dukcapil bersama Dinas Dukcapil Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak Senin (5/2/2024) hingga Sabtu (10/2/2024).
Menurut Ketua Tim Jebol 3T Ditjen Dukcapil, Walter E Malau, penugasannya menindaklanjuti surat dari Pemkab SBD perihal permintaan dukungan percepatan peningkatan cakupan perekaman dan pencetakan KTP-el khususnya dalam persiapan Pemilu 2024.
Tim Jebol 3T seperti biasanya selalu siap tempur dengan membawa peralatan sendiri. Selain bagasi pribadi, tim Ditjen Dukcapil ini melengkapi diri dengan 1 set mobile enrollment KTP-el, 2 printer KTP-el, perangkat komunikasi internet M2M, serta yang paling penting 4 outer atau 8.000 keping blangko KTP.
Menurut Walter, timnya terbang pada Senin dinihari dari Jakarta dan tiba siang di Bandara Lede Kumalang-Tambolaka, Kabupaten SBD. Rombongan yang terdiri 6 tenaga teknis ini dijemput oleh jajaran Disdukcapil SBD, langsung melakukan konsolidasi dan konsultasi berikut mekanisme kerja demi kelancaran pelayanan bersama Kadis Dukcapil Tarru Bani serta jajaran.
"Sesuai kesepakatan seluruh layanan dipusatkan di Dinas Dukcapil Kabupaten SBD. Sedangkan mekanisme distribusi hasil cetak KTP-el disalurkan ke setiap desa melalui kecamatan," kata Walter.
Adapun selama 5 hari pelayanan jebol di kantor Disdukcapil SBD, Tim Ditjen Dukcapil berhasil melayani dokumen kependudukan sebanyak 8.533 layanan. Secara rinci jumlah tersebut terdiri cetak Kartu Keluarga KK sebanyak 322; cetak akta kelahiran 106; perekaman KTP-el sebanyak 2.457; cetak KTP-el sebanyak 5.577; cetak SKPWNI 60; cetak akta kematian 7, dan cetak biodata anak berdasarkan kepemilikan akta kelahiran (BAKAK) sebanyak 4 dokumen.
Secara terpisah, Direktur Dafdukcapil AS Tavipiyono mengatakan, kegiatan jemput bola atau turun ke lapangan ini merupakan wujud nyata komitmen Ditjen Dukcapil memenuhi seluruh hak warga Indonesia melengkapi dokumen kependudukan, tak terkecuali bagi warga 3T di Kabupaten Sumba Barat Daya.
"Ini merupakan hak warga negara dan kita koordinasi terus dengan Dinas Dukcapil daerah dan memfasilitasi warga perbatasan yang jauh dari pelayanan adminduk menerbitkan dokumen kependudukan demi mendapatkan semua akses pelayanan publik," kata Tavip.
Khusus bagi penduduk rentan, seperti masyarakat wilayah terdepan tertinggal dan terluar, Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi mengikuti arahan Mendagri Tito Karnavian, yakni memberikan layanan adminduk tanpa diskriminasi.
"Dukcapil memberikan hadiah spesial berupa layanan jemput bola pemberian dokumen kependudukan kepada penduduk di wilayah 3T yang tergolong rentan pelayanan Adminduk. Itu sebabnya kami beri perhatian serius pemberian hak dasarnya, yakni memberikan dokumen kependudukan," kata Dirjen Teguh Setyabudi. Dukcapil***
Komentar
Tidak ada komentar.
Kirim Komentar