Jakarta – Ditjen Dukcapil menggelar rapat persiapan implementasi 'Garuda', sebuah Large Language Model (LLM) milik Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat).
Agenda rapat yang dipimpin Plt. Direktur IDKN Mensuseno meliputi pemaparan teknis, penjadwalan, demo, dan penentuan PIC Proyek Garuda (Sahabat-AI) pada Call Center Ditjen Dukcapil.
"Rapat ini bertujuan mematangkan rencana pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (artificial Intelligence-AI) di Call Center Ditjen Dukcapil," kata Mensuseno di Ruang Rapat Tim Pakar Gedung E Lantai 3, Jakarta, Jumat (27/6/2024).
Mensuseno menggarisbawahi pentingnya integrasi data antara Dukcapil dan Indosat untuk memastikan kelancaran implementasi dan operasional AI tersebut.
"Indosat sudah sejak 2016 sampai sekarang memanfaatkan data kependudukan mulai dari NIK/KTP-el hingga Identitas Kependudukan Digital saat ini," kata Mensuseno.
Sebagai informasi, LLM adalah model kecerdasan buatan yang dapat memahami dan menghasilkan bahasa manusia dengan memproses data teks dalam jumlah besar.
Indosat sendiri menggunakan LLM untuk meningkatkan layanan pengaduan dengan melestarikan bahasa Indonesia beserta seluruh dialeknya pada Call Center Indosat.
Mensuseno juga memberikan arahan penting mengenai kebijakan dan regulasi. "Kebijakan, regulasi, dan produk hukum sudah disediakan oleh Ditjen Dukcapil di website dukcapil.kemendagri.go.id, dan bisa digunakan oleh Sahabat-AI untuk dikembangkan dan diuji coba," kata Mensuseno.
SVP-Head of B2B Strategic Enterprise Account Indosat Lisbon Simangunsong menjelaskan pentingnya Proyek Garuda dalam membangun kecerdasan buatan yang inklusif dan bermanfaat bagi masyarakat.
"Teknologi AI yang kami kembangkan akan membantu dalam berbagai layanan publik, termasuk identifikasi nasional seperti KTP-el, KITAS, dan KITAP," jelas Lisbon.
Dia menambahkan, teknologi AI ini akan mengintegrasikan berbagai data kependudukan, seperti pajak dan kesehatan, untuk mendukung berbagai sektor seperti bisnis, kesehatan, dan pendidikan.
Tim PIAK, melalui Firman Restu menyoroti pentingnya kepatuhan teknis dan regulasi dalam implementasi Sahabat-AI. "Kami perlu memastikan bahwa aplikasi ini memenuhi sertifikasi ISO 270001 dan menggunakan bahasa yang sesuai dengan KBBI. Selain itu, kerja sama terkait tautan/plugin/API dan keamanannya harus jelas," tegas Firman.
Dia juga menekankan pentingnya transfer pengetahuan dan rekomendasi dari Indosat untuk implementasi AI ini, serta bagaimana AI dapat mengidentifikasi kepuasan pengguna.
Rapat ini dihadiri Tim Direktorat IDKN terdiri Ketua Tim Aplikasi Sigit Samapto Aji, Luly, dan Ragil Bakti Pamungkas; serta Tim Direktorat PIAK diwakili oleh Firman Restu dan Abdul Karim.
Dari pihak Indosat, Lisbon Simangunsong didampingi tim yang terdiri dari data analis, IT, regulatory, dan account manager.
Mensuseno yang menutup rapat menyatakan, langkah awal ini menandai pentingnya mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan untuk layanan publik di Indonesia.
"Dengan komitmen kuat dari Dukcapil dan Indosat, diharapkan implementasi Proyek Garuda dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam peningkatan kualitas layanan masyarakat yang lebih efisien dan responsif," pungkasnya. Dukcapil***
Komentar
Tidak ada komentar.
Kirim Komentar