Banjarbaru — Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Dukcapil Kemendagri), Prof. Zudan Arif Fakrulloh membeberkan bahwa data kependudukan merupakan kunci yang dapat mewujudkan Indonesia Tertib Adminduk.
Hal tersebut disampaikan ketika memberikan paparan dalam Sosialiasi Peningkatan Perilaku Tertib Administrasi Kependudukan di Aula Pangeran Antasari, Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (BP PAUD dan DIKMAS) Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan, Kamis (19/9/2019).
Zudan mengatakan, menerapkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) adalah salah satu kuncinya.
"Kuncinya pertama, di Indonesia kita terapkan satu Nomor Induk Kependudukan untuk satu penduduk. Tidak ada yang memalsukan data. Ini menjadi basis gerakan Indonesia yang tertib adminduk," jelasnya.
Selain itu, dengan adanya NIK untuk tiap satu penduduk juga mendukung terciptanya data yang akurat. Zudan mencontohkan salah satu persoalan data dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
"Untuk menuju indonesia yang tertib, itu dibutuhkan data yang akurat. Contohnya kemarin rapat dengan BPJS Kesehatan. Kalau ada data pengguna BPJS tapi tidak memiliki NIK maka kita coret tidak bisa mendapatkan layanan. Maka kuncinya adalah memiliki NIK yang terlampir di KTP elektronik, KK dan KIA," tambahnya.
Tak lupa Zudan juga mengingatkan anak-anak sekolah yang turut hadir pada sosialisasi untuk melengkapi dokumen kependudukan sejak dini termasuk KIA dan KTP-el untuk yang telah berusia 17 tahun. Dukcapil***
Komentar
Komentar di nonaktifkan.