Jakarta - Transformasi Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri tidak berlangsung dengan serta merta. Alterasi dari pelayanan manual menuju digitalisasi administrasi kependudukan itu telah melalui proses yang cukup panjang.
"Dimulai dengan digitalisasi pelayanan administrasi kependudukan dan membuka pelayanan online di Dinas Dukcapil tahun 2019. Kemudian menerapkan tanda tangan elektronik (TTE) yang menggantikan tanda tangan dan cap basah pada dokumen kependudukan. Selanjutnya revolusi kertas putih HVS menggantikan kertas security berhologram," tutur Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi dalam sambutannya pada acara Aktivasi Identitas Kependudukan Digitak (IKD) Insan Brilian BRI, bertempat di BRIlian Central Park Lt. 9, Jl. Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (12/7/2023).
Dirjen Teguh Setyabudi menyambut gembira antusiasme para pegawai BRI yang dikenal dengan sebutan Insan BRILian. "Terima kasih saya haturkan kepada Direksi BRI, dalam dua hari ini sejak kemarin sudah hampir 3.000 Insan BRILian yang mengaktivasi aplikasi IKD di smartphone Android maupun IoS," ungkap Dirjen Teguh.
Dirjen Teguh menyebutkan sejumlah lompatan dalam pelayanan adminduk. Misalnya yang disebut "Revolusi Kertas Putih", yakni pemohon bisa mencetak secara mandiri dengan kertas HVS 80 gram dokumen seperti KK, akta lahir atau berbagai akta lain maupun berbagai surat keterangan dengan printer dari rumah atau kantor, setelah mendapatkan dokumen dalam bentuk file PDF dari petugas Dukcapil.
Selain itu, Dirjen Teguh menyebutkan, tersedia pula mesin Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) yang bisa untuk mencetak seluruh dokumen sebagai alternatif di mal pelayanan publik.
Sebagai terobosan terbaru, Dukcapil tengah memasifkan aktivasi IKD atau KTP-el versi digital. Saat ini total aplikasi IKD sudah melebihi 3,2 juta pemakai IKD.
Teguh berharap, dunia perbankan mengambil peranan aktif, khususnya dari pihak Bank BRI, sehingga semakin banyak nasabah yang mengaktivasi KTP digital ini.
"Untuk itu pula, Dukcapil terus memperkuat infrastruktur data center termasuk penguatan cyber security. Ke depan Dukcapil akan menuju aktivasi IKD sepenuhnya secara digital, tinggal tunggu waktu."
Dirjen Dukcapil juga berharap sektor perbankan bisa memanfaatkan sepenuhnya IKD untuk bertransaksi. "Selain Bank Jatim yang sudah lebih dulu, saya harap bank-bank pemerintah yang tergabung dalam Himbara dapat segera memanfaatkan IKD untuk transaksi perbankan. Bahkan bank-bank swasta pun sudah banyak yang antre dalam pemanfaatan IKD," kata Dirjen Teguh.
Yang tak kalah penting, Teguh menjelaskan, Ditjen Dukcapil Kemendagri dengan dukungan Bank Dunia sedang melakukan penguatan Digital ID ini untuk masuk dalam skema Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
"Domain data kependudukan berbasis single identity number (SIN) melalui penerapan Satu Data Indonesia akan masuk dalam arsitektur SPBE Nasional, sehingga menjadi fondasi dalam penopang layanan digital nasional," kata Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi.
Dalam kesempatan ini, Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PAN-RB Diah Natalisa juga mengaku bahagia karena IKD juga telah terintegrasi dengan baik dengan Mal Pelayanan Publik (MPP) Digital yang telah diresmikan oleh Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin bulan lalu.
"Dengan MPP digital yang terintegrasi dengan IKD, Indonesia memulai kerja besar untuk menjalankan keterpaduan layanan digital. MPP digital dibangun secara piloting di 21 kabupaten/kota untuk melayani masyarakat memudahkan akses layanan pemerintah," jelas Diah Natalisa.
Diah menjelaskan, layanan administrasi kependudukan (adminduk) pada MPP Digital memanfaatkan koneksi dengan IKD milik Kementerian Dalam Negeri. Saat ini sudah tersedia 8 layanan adminduk yang meliputi pembuatan akta kelahiran hingga akta kematian. "Layanan-layanan ini tentunya ke depan akan terus dikembangkan oleh Kementerian Dalam Negeri," tutur Diah.
Sementara, Executive Vice President (EVP) Hubungan Lembaga Bank BRI, M. Candra Utama menilai IKD merupakan inovasi yang sangat berharga dan penting bagi sektor perbankan. Fitur-fitur KTP digital semakin masif dipergunakan untuk keperluan perbankan, seperti membuka rekening bank.
"Ini program IKD sangat luar biasa. Bank BRI pasti mendukung karena bersentuhan langsung dengan aktivitas perbankan," kata dalam acara Aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) Insan Brilian BRI di Gedung BRIlian Central Park Lt. 9, Jakarta, Rabu (12/7/2023).
Candra menilai, Dukcapil merupakan mitra terpenting bagi BRI. "Syukur Alhamdulillah support Dukcapil kepada BRI secara korporasi sangat luar biasa, terutama untuk pergerakan kredit mikro KUR yang jumlahnya mencapai Rp1 triliun per hari," ungkap Candra.
Hingga Rabu sore, hasil aktivikasi IKD di kantor pusat Bank BRI mencapai 1.428 pemohon. Sehari sebelumnya, Selasa (11/7/2023), petugas yang terdiri Tim Ditjen Dukcapil dan diperkuat oleh Dinas Dukcapil Provinsi DKI dan Suku Dinas Dukcapil Jakarta Pusat berhasil mengaktivasi IKD sebanyak 1.247 pemohon. Sehingga, selama dua hari pelayanan aktivasi IKD berhasil melayani sebanyak 2.675 pemohon.
Hadir dalam acara ini Dirjen Dukcapil Kemendagri Teguh Setyabudi, Direktur Integrasi Data Kependudukan Nasional AS Tavipiyono serta jajaran, EVP Hubungan Lembaga Bank BRI, M. Candra Utama, Kadis Dukcapil Provinsi DKI Jakarta Budi Awaludin, serta para Insan BRILian dan para tamu undangan. Dukcapil***
Komentar
Komentar di nonaktifkan.