Jakarta - Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi menyampaikan perlunya Administrator database (ADB) beradaptasi dengan pola kerja baru. Pola baru itu terkait dengan migrasi dari Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) terdistribusi ke SIAK terpusat
"Perubahan meliputi peningkatan volume dan konektivitas data kerja, serta peningkatan tuntutan analisis, pengolahan big data, serta transaksi dan interaksi pekerjaan secara digital," kata Dirjen Teguh Setyabudi saat menutup Bimbingan Teknis (Bimtek) Angkatan ke-6 Peningkatan Kapasitas pengelola SIAK bagi para ADB Disdukcapil kabupaten/kota seluruh Indonesia di Jakarta, Jumat (11/8/2023).
Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri memang berkomitmen meningkatkan kualitas pelayanan administrasi kependudukan menjadi makin prima, maju dan tangguh. Untuk itu, peran ADB menjadi sangat penting dan menjadi garda terdepan dalam pelayanan Adminduk.
Dirjen Teguh menyerukan para ADB bisa saling sinergi dan berkolaborasi untuk menyatukan pemikiran yang berbeda. "Tuangkan gagasan, ide pemikiran secara bersama-sama. Cari solusi atas setiap masalah, dan kembangkan inovasi agar masyarakat semakin mudah memperoleh dokumen kependudukan, namun harus tetap berpedoman kepada regulasi dan aturan yang berlaku, " kata Teguh.
Selanjutnya yang tak kalah penting, para ADB agar mampu bersama-sama saling menjaga data dan keamanan sistem. "Dilarang keras main game di PC atau laptop yang terhubung dengan SIAK Terpusat. Hal-hal seperti itu perlu menjadi perhatian bersama," seru Dirjen Teguh menegaskan.
Teguh pula menekankan, petugas Dinas Dukcapil kabupaten/kota dan didukung penuh oleh ADB untuk peningkatan pelayanan adminduk. "Apalagi menjelang tahun politik 2024. Harus hati-hati dan waspada jangan sampai ada celah masalah. Non-aktifkan data wajib KTP yang meninggal, pindah tanpa lapor dengan tujuan dia melapor dan memperoleh dokumen sesuai domisili sehingga tertib administrasi kependudukan.
Selain itu, "Musnahkan KTP-el yang rusak setiap hari. Pemusnahan jangan diaplod ke media sosial. Musnahkan juga hasil print out dokumen kependudukan yang tidak terpakai, dan perlu ekstra hari-hati penerbitan NIK baru bagi orang dewasa."
Distribusi blanko KTP-el
Teguh pun mengungkapkan sejak tanggal 4 Agustus 2023 stok blangko KTP-el sudah tersedia dan siap didistribusikan. "Permintaan blangko dari daerah sudah dapat dipenuhi secara bertahap. Diharapkan tidak ada lagi daerah yang kekurangan blangko KTP-el."
Ditjen Dukcapil, jelas Teguh, sudah menyiapkan blangko KTP-el sebanyak 11.393.783 keping. Ini adalah (pengadaan) yang ketiga pada tahun 2023, setelah mendapat persetujuan anggaran dari Menteri Keuangan. "Diharapkan stok blangko KTP-el ini akan mencukupi sampai menjelang akhir tahun 2023."
Untuk pengadaan blangko KTP-el pada tahun 2024, Teguh menjelaskan, pihaknya sudah jauh-jauh hari melakukan koordinasi secara intensif dengan Kementerian Keuangan. Diharapkan tidak akan lagi terjadi kelangkaan blangko KTP-el akibat stok habis seperti yang terjadi berulangkali di tahun-tahun sebelumnya.
Dirjen Teguh meminta para Kadis Dukcapil seluruh Indonesia agar betul-betul cermat dalam memanfaatkan blangko KTP-el. Untuk saat ini alokasi peruntukannya diprioritaskan bagi: Penduduk yang sudah rekam tapi belum dicetak KTP-el nya; pemilih pemula; penduduk yang terkena dampak pemekaran wilayah.
Juga untuk penduduk yang berubah elemen datanya seperti ganti alamat, ganti status perkawinan; penduduk rentan adminduk; dan penduduk yang KTP-el nya hilang atau rusak. Dukcapil***
Komentar
Komentar di nonaktifkan.