Wulandoni - Tim GISA 3T Lembata kali ini melewati jalur ekstrem untuk menuju lokasi layanan. Pasalnya, tim yang menginap di Kecamatan Lewoleba, Ibukota Kabupaten Lembata, dijadwalkan melayani warga di Kecamatan Wulandoni.
Lewoleba berada di pesisir barat, tepatnya di barat laut Pulau Lembata, sementara Wulandoni berada di pesisir selatan atau bagian selatan Pulau Lembata. Kedua kecamatan ini bisa ditempuh dengan 2 alternatif jalur, jalur tercepat dan jalur terjauh.
"Kita pakai mobil Hilux doble cabin untuk ke Wulandoni. Kita akan melewati jalur tercepat agar tidak terlalu lama di perjalanan", kata Kornelis Kewaman Kabid Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan Dinas Dukcapil Lembata, Kamis (6/6/2024).
Rupanya pilihan jenis mobil dan jalur mengisyaratkan bagaimana kondisi rute yang ditempuh. Sebelumnya tim sudah diinfokan bahwa jalurnya bakal lebih jauh dari hari sebelumnya. Namun tim GISA 3T dari Jakarta tidak pernah menyangka jalur yang dilewati merupakan jalur alternatif yang cukup ekstrem karena menerabas gunung.
Kondisi jalan yang sempit diapit pepohonan dan semak belukar. Jalur full tanah belum diaspal apalagi dicor. Licin, lumpur, bebatuan, dan berlubang menjadi satu. Kanan kiri diselingi jurang-jurang yang dalam. Belum lagi jarak pandang yang terbatas karena kabut menyelimuti hutan dan jalanan yang dilalui.
"Ada jalur lain melewati pesisir pantai dengan jarak sekitar 60km, tapi bisa lebih lama sekitar 3 jam. Nah jalur ini hanya setengahnya, sekitar 30km dengan jarak tempuh sekitar 1,5 jam", lanjut Kornelis berusaha meyakinkan tim.
Perjalanan tim kali ini pun tak luput dari "drama". Iskandar Anwar Noreng, staf pengelola SIAK Dukcapil Lembata, seluruh badannya gatal karena kemasukan 3 ekor ulat bulu. Setiba di Wulandoni, ia segera ke Puskesmas terdekat untuk berobat. Selain memberi obat oles, petugas Puskesmas juga memberinya infus setengah botol.
Bukannnya surut, semua kondisi ini justru menjadi penyemangat bagi tim untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat Wulandoni.
Layanan di Wulandoni
Layanan di Wulandoni melibatkan 12 orang Tim GISA 3T. Sebanyak 5 orang dari Ditjen Dukcapil dan 7 orang dari Dinas Dukcapil Lembata. Lokasi layanan menempati kantor Desa Wulandoni yang berada tepat di bibir lantai.
Wulandoni merupakan desa wisata. Tepat di depan kantor desa, ada Pasar Barter Wulandoni yang merupakan warisan budaya yang telah ada sejak abad ke XVIII. Di pasar barter ini tidak hanya terjadi transaksi tukar menukar barang tetapi ada juga ritual adat.
"Kami sangat berterima kasih karena pelayanan hari ini cukup baik dan berjalan lancar. Masyarakat sangat terbantu, mereka datang bisa langsung bawa pulang KTP-el, KK, akta dan dokumen lainnya", kata Kepala Desa Wuladoni Laurensius N. Ola saat diwawancarai Tim GISA jelang usai layanan.
Laurensius berharap Dukcapil Lembata ke depan semakin baik dan terus meningkatkan layanan jemput bola untuk memudahkan masyarakat mendapatkan dokumen kependudukan. Tak lupa, ia sampaikan pesan semangat dan ucapan terima kasih kepada semua tim yang terlibat.
Selama pelayanan, masyarakat tampak antusias. Bahkan ada yang cukup unik. Sebagian warga yang datang belum pernah memiliki KTP-el sama sekali, meski usianya tidak lagi muda.
Mereka adalah ex TKI dari Malaysia. Ada yang membawa Pasport sebagai dokumen pendukung, namun ada juga yang tidak memiliki dokumen apapun. Dengan prosedur yang ketat, tim melakukan pengecekan iris mata dan sidik jari untuk memastikan bahwa mereka memang belum ada dalam database nasional.
Kehadiran Tim GISA nyatanya sangat membantu. Tampak warga merasa senang karena bisa memiliki dokumen kependudukan dengan mudah, cepat dan gratis. Seluruh permohonan warga diterbitkan dokumen kependudukannya dan langsung dibawa pulang.
Hasil Layanan
Selama layanan di Wulandoni, telah dihasilkan 369 dokumen kependudukan dengan rincian sbb:
1. Kartu keluarga 95 lembar
2. Surat keterangan pindah l 18 lembar
3. Akta kelahiran 30 akta
4. Akta kematian 19 akta
5. Akta perkawinan 4 akta
6. BAKAK 6 lembar
7. Perekaman KTP-el 40 jiwa
8. Cetak KTP-el 135 keping
9. Cetak KTP-el luar domisili 1 keping
10. Surat keterangan datang 11 lembar
11. Aktivasi IKD 5 orang
12. Biodata WNI 5 lembar
Pesan Dirjen Dukcapil
Apa yang dilakukan Tim GISA 3T Lembata merupakan amanat langsung Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi. Teguh, sapaan akrab Dirjen Dukcapil Kemendagri, berpesan agar tim bisa melayani masyarakat dengan tuntas dan semangat.
Menurutnya, masyarakat harus merasakan kehadiran negara melalui layanan Dukcapil, di kota-kota besar sampai daerah-daerah tertinggal.
"Layanan GISA 3T ini selain untuk meningkatkan cakupan kepemilikan dokumen kependudukan di daerah-daerah yang memang masih di bawah target nasional, tapi juga bukti kehadiran negara. Negara harus hadir sampai ke pintu-pintu rumah masyarakat," tegas Teguh.
GISA 3T di Lembata
Hadir di Lembata, Tim GISA 3T melaksanakan layanan selama 3 hari tanggal 5-7 Juni 2024. Ada 3 kecamatan yang menjadi lokasi layanan, yaitu Kecamatan Omesuri, Wulandoni dan Nagawutung.
Untuk sampai ke Lembata, tim menyeberang dengan speedboard via pelabuhan Larantuka dan berlabuh di Pelabuhan Lewoleba. Tim tiba di Lembata pada Selasa (4/6/2024) pukul 15.10 WITA setelah menempuh perjalanan selama lebih kurang 14 jam dari Jakarta.
Tim GISA 3T Ditjen Dukcapil terdiri dari 5 orang, yaitu Zefanya Yosua Jocom, Zainudin, Bagus Prawira, Muhammad Nasruli, dan Fahmi Rahmat.
Selain tim pusat, GISA 3T Lembata di Wulandoni juga melibatkan Dinas Dukcapil Lembata. Mereka yang turut ikut adalah Kornelis Kewaman selaku Kabid Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan, Siti Sipiyana Yusuf selalu Analis Tata Usaha, Petronela Bare Bataona selalu Pengelola SIAK. Juga Yoseph Kristisnus Keroweh selaku Pengelola SIAK, dan Iskandar Anwar Noreng selaku Pengelola Data.
Untuk pelayanan di Lembata, tim membawa perlengkapan seperti alat perekaman KTP-el, printer KTP-el, ribbon, film, clining kit, perangkat jaringan M2M, dan spanduk pelayanan. Untuk memenuhi kebutuhan warga akan KTP-el, tim membawa serta 4.000 keping blangko KTP-el. Sisa blangko KTP-el yang tidak habis terpakai akan diserahkan kepada Dinas Dukcapil Lembata untuk pelayanan harian. Dukcapil***
Komentar
Tidak ada komentar.
Kirim Komentar