Jakarta - Mengawali tahun 2020 Dharma Wanita Persatuan (DWP) di lingkungan Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri mengisi kegiatan yang mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia di kalangan pengurus dan anggota.
Bagi Dirjen Dukcapil Prof. Zudan Arif Fakrulloh kegiatan DWP ibarat sebuah pemberhentian sementara, semacam stasiun kecil untuk melanjutkan perjalanan ke stasiun yang lebih besar.
"Sekuat apa pun pesawat terbang pasti akan ada waktu untuk landing sebentar untuk mengisi bahan bakar dan melanjutkan perjalanan ke tujuan lain. Nah, begitu juga dalam kegiatan rutin di kantor kita harus ada ruang-ruang jeda seperti itu. Untuk itu saya mendukung penuh acara Dharma Wanita seperti ini karena selain untuk silaturahmi juga untuk mengisi hal-hal baru. Bisa untuk mengisi sesuatu yang belum pernah kita pikirkan sebelumnya," ujar Prof. Zudan dalam pertemuan pertama ibu-ibu DWP Ditjen Dukcapil di tahun 2020 yang digelar di gedung C lantai 4, Jakarta, Selasa (28/1/2020).
Dalam arahannya sebagai Pembina DWP Ditjen Dukcapil, Zudan mengajak para istri pegawai menjadi satu motor pendorong bagi kinerja para suami dalam mencapai tujuan Dukcapil. Ini sesuai dengan tujuan DWP sendiri dalam mewujudkan kesejahteraan anggota dan keluarganya melalui peningkatan kualitas sumber daya anggota untuk mendukung tercapainya tujuan nasional berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
"Mari kita isi kegiatan DWP dengan hal-hal yang mendukung kinerja para suami. Kalau belum bisa melakukan lompatan, setidaknya kita harus berlari menuju satu titik yang perlu kita lakukan percepatan untuk mencapainya. Maka DWP ini menjadi satu motor pendorong untuk berlari ke arah itu. Bagaimana kalau Dharma Wanita tidak bisa ikut berlari? Biarkan yang berlari itu teman-teman Dukcapil nanti Dharma Wanita yang bertepuk tangan agar yang berlari itu bertambah semangatnya," tutur Zudan di hadapan pengurus DWP Ditjen Dukcapil diketuai Ny. Ninuk Trianti Zudan Arif Fakrulloh.
Zudan berpandangan melalui DWP kegiatan organisasinya bisa langsung lebih tepat mengena pada sasaran.
"Ada bagian-bagian kalau kita bisa menyentuh pada ibu-ibu Dharma Wanita-nya itu akan lebih cepat sampai ke bapak. Jadi banyak hal yang disampaikan ke ibu itu lebih efektif ketika disampaikan oleh ibu di ruang makan langsung ke bapaknya. Lebih efektif ketika disampaikan oleh ibu saat bersama bapak di kendaraan, di tempat tidur, itu akan jauh lebih efektif dibanding ketika disampaikan di ruang-ruang formal," kata Zudan.
Untuk itu, Zudan ingin menitipkan beberapa program penguatan internal Dukcapil melalui ibu-ibu DWP.
Misalnya bagaimana membangun 'resilience' atau ketahanan di kantor Dukcapil. Menurut Zudan, resilience di kantor dibangun dari sifat saling memahami.
"Jadi resilience itu semangatnya saling memahami terlebih dahulu. Saling menghormati kemudian mampu menahan diri. Bagaimana caranya menahan diri. Jadi menahan diri itu tiga tolok ukurnya: Benar atau salah, bermanfaat atau tidak, kemudian baik atau buruk. Dalam rangka ketahanan kantor kita harus fokus pada tujuan bersama," tuturnya memberi arahan.
Dalam rangka membangun ketahanan ini Zudan mengajak ibu-ibu DWP belajar bersama. "Bila perlu mengundang narasumber lokal atau dari luar untuk belajar bagaimana bisa saling memahami antar ibu-ibu. Kemudian antara ibu-ibu dengan bapak-bapak sesama teman kita. Ibu-ibu kan sunatullahnya lebih banyak bicaranya dibandingkan kaum laki-laki. Harus dijaga keseimbangannya. Bapak-bapaknya harus sabar." Dukcapil ***
Komentar
Komentar di nonaktifkan.