Denpasar - Jangan salah paham, IKD bukanlah Krisdayanti tetapi Identitas Kependudukan Digital. Menurut Pembantu Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan Universitas Udayana (UNUD) Prof. Ngakan Putu Gede Suardana, orang Bali banyak bertanya-tanya apa itu IKD, bahkan ada yang mengira Krisdayanti, biduan sekaligus politikus beken Tanah Air.
"IKD atau sebut saja gampangnya KTP digital itu sangat penting karena semua dokumen kependudukan ada di situ dan terintegrasi dengan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK)," kata Prof. Gede Suardana dalam pidato menyambut kunjungan Ketua Dharma Wanita Persatuan Unit Ditjen Dukcapil Ny Ninuk Triyanti Zudan beserta rombongan dalam acara Dukcapil Goes to Campus untuk pembuatan KTP digital bagi civitas akademika UNUD di Gedung Agrokomplek, Kampus UNUD Sudirman, Denpasar, Bali, Kamis (2/3/2023).
Purek Gede Suardana mengatakan, KTP digital sudah menjadi kewajiban pagi warga kampus UNUD, sehingga dia pun mengajak para mahasiswa untuk mengaktivasikan aplikasi IKD di hape Android mereka. "Mumpung rekan-rekan Dukcapil yang mendatangi kita, dan mumpung sekarang semuanya ada di sini, mari kita semua harus datang ke pelayanan aktivasi KTP digital di UNUD. Soal sekuriti-nya termasuk perlindungan data pribadi dijamin aman," tandas Purek Gede Suardana.
Sementara, Ketua DWP Ditjen Dukcapil Ninuk Triyanti Zudan mengatakan, sedianya acara Dukcapil Goes to Campus di UNUD dibuka oleh Dirjen Dukcapil Kemendagri Prof. Zudan Arif Fakrulloh pukul 13.00 WITA. Namun lantaran acara mendadak yang tak dapat diwakilkan, keberangkatan pesawat pagi hari orang nomor satu Ditjen Dukcapil tertunda dengan jadwal pesawat siang. "Walhasil, Pak Dirjen baru akan tiba di Denpasar, Bali, hari ini pukul 3 sore, dan langsung menuju acara di Kantor Perbekel Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung," kata Ninuk menjelaskan.
Ninuk mengatakan, tugas DWP Ditjen Dukcapil tentu saja mendukung program kerja dan tugas-tugas Ditjen Dukcapil Kemendagri. "DWP berkolaborasi dengan Ditjen Dukcapil mendukung program pemerintah. Karena Dukcapil tidak bisa berjalan sendiri, namun butuh dukungan seluruh komponen masyarakat. Anggota DWP Ditjen Dukcapil, 90 persennya adalah istri pegawai Dukcapil, sisanya para pegawai itu sendiri," tutur Ninuk Triyanti.
"Kami selalu bersinergi mendukung program Dukcapil, termasuk program Dukcapil Goes to Campus dengan agenda aktivasi IKD," tambah ibu 3 anak yang juga berprofesi dosen ini.
Di akhir sambutannya, Ketua DWP Ditjen Dukcapil ini mengajak seluruh warga kampus UNUD untuk ikut menyukseskan program layanan jemput bola yang melibatkan Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DPMD-Dukcapil) Provinsi Bali serta 9 Dinas Dukcapil dari kabupaten/kota se-Provinsi Bali.
Ninuk turut menjelaskan arti penting KTP digital. "Pelayanan publik seperti pemuatan NPWP, keanggotaan JKN-KIS BPJS-Kesehatan, serta seluruh layanan publik cukup menggunakan IKD. Semua urusan bisa diselesaikan dalam satu genggaman, yakni android untuk memudahkan kegiatan kita sehari-hari," kata Ninuk Triyanti Zudan.
Dalam kesempatan ini, Ketua DWP Ditjen Dukcapil Ninuk Triyanti berkenan memberikan secara simbolis KTP digital kepada mahasiswi FISIP UNAD, Ayudia Chandra Kumala Dewi (21). "IKD bagus sekali sesuai dengan semangat milenial yang menginginkan serba praktis dan cepat. Dengan KTP digital ini semua pelayanan publik nantinya bisa diselesaikan lewat smartphone aja," kata Ayudia saat dimintai pendapatnya tentang IKD.
Hadir dalam kesempatan itu, Ketua DWP Dukcapil beserta jajaran pengurus, Direktur Pendaftaran Penduduk David Yama, Direktur Bina Aparatur Andi Kriarmoni, para pembantu rektor dan dekan Kampus UNUD Sudirman, para Kadis Dukcapil dari level provinsi dan kabupaten/kota se-Provinsi Bali. Dukcapil***
Komentar
Komentar di nonaktifkan.