Jakarta – Menindaklanjuti rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI), Ditjen Dukcapil Kemendagri bersama Kemenko Perekonomian mengadakan rapat koordinasi untuk mengoptimalkan pemanfaatan teknologi Face Recognition (FR) dalam Program Kartu Prakerja. Rapat ini berlangsung di Jakarta, Rabu (26/06/24)
Rapat dipimpin Asisten Deputi Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja Kemenko Perekonomian, Chairul Saleh, dihadiri Perwakilan Direktorat IDKN Ditjen Dukcapil Sigit Samaptoaji, Tim Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Tim Kantor Staf Presiden, dan Tim Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja.
"Kita perlu memastikan pemanfaatan teknologi FR sesuai dengan perencanaan anggaran dan pencapaian program Kartu Prakerja," ujar Chairul Saleh.
Dalam rapat tersebut, Sigit Samaptoaji menjelaskan bahwa teknologi Face Recognition sudah dapat diakses untuk Program Kartu Prakerja. Teknologi liveness detection pada FR pun dapat dikembangkan oleh setiap pengguna.
"Kami berkomitmen untuk terus mengembangkan dan mengoptimalkan teknologi ini demi memastikan keamanan dan efektivitas verifikasi data kependudukan," jelas Sigit.
Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi dalam kesempatan lain memberikan arahan penting mengenai pemanfaatan data melalui teknologi FR. "Pemanfaatan data kependudukan melalui Face Recognition tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memperkuat keamanan dan akurasi layanan publik," tegas Dirjen Teguh Setyabudi.
Teguh juga menggarisbawahi pentingnya koordinasi yang erat antara berbagai pihak untuk memastikan kesuksesan implementasi teknologi ini.
Sebagai tindak lanjut, disepakati untuk menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait optimalisasi pemanfaatan Face Recognition dalam Program Kartu Prakerja.
"SOP ini akan menjadi panduan bersama untuk memastikan teknologi FR dapat dimanfaatkan secara optimal dan sesuai dengan peraturan yang berlaku," tambah Chairul Saleh.
Chairul Saleh mengapresiasi komitmen kuat dari berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas layanan publik melalui pemanfaatan teknologi canggih. "Dengan optimalisasi teknologi FR, Program Kartu Prakerja diharapkan dapat berjalan lebih efisien dan akurat, memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Indonesia," demikian dia memungkasi. Dukcapil***
Komentar
Tidak ada komentar.
Kirim Komentar